KOMODITI PERAK
Oleh :
Doddy
Setia Graha
Alamat :
Jl. Tb Suwandi Ciracas
Mahar Regency E No. 6, Ciracas, Serang, BANTEN,
42116
HP 0817799567
SARI
Simbol kimia perak (silver) adalah
Ag, kata Latin Argentum. Silver memiliki kilau, terang metalik, dan ketika tak
bernoda, berwarna putih. Perak ditemukan dengan sejumlah unsur yang berbeda
untuk membentuk berbagai mineral dan bijih. Hal ini juga ditemukan dalam jumlah
yang sangat kecil (trace) dalam emas,
seng, timah dan bijih tembaga.
Mineral-mineral pembawa yang komersil ialah : Native Silver
atau perak alam (kadar 100 %), Ikatan
Sulfida, Sulfosalts atau gram-garam sulfo, Mineral Klorid, dan Sebagai
Tellurida.
Perak biasanya berasosiasi dengan logam-logam dasar,
misalnya tembaga, zing dan timbal; dengan kadar yang sangat bervariasi dari
kadar rendah sampai yang berkadar tinggi.
Perak yang dihasilkan di dunia kebanyakan berasal dari
cebakan hydrothermal type fissure filling. Perak yang dihasilkan di Indonesia pada umumnya terdapat
atau dihasilkan bersama-sama dengan emas, karenanya lebih dikenal dengan bijih
emas dan perak.
Pada kenyataannya hasil peraknya jauh lebih besar bila
dibandingkan dengan hasil emasnya. Oleh karena itu harga emas jauh lebih mahal.
Perak digunakan untuk uang, perhiasan,
campuran-campuran logam (alloy), solder perak fotografi, di dalam industri
kimia, untuk obat-obatan, alat-alat listrik, keramik, high efficiency,
batteries pada zet, peluru kendali, kamera televisi, alat-alat presisi (scientific instrument),
destilasi air, katalis dalam pembuatan etilen, cermin,
plating perak, sendok garpu meja, gigi, peralatan medis, ilmiah, logam
bantalan, gulungan magnet, brazing paduan, dan solder.
1.
Asal Mula Jadi
Perak (nomor atom 47) kadang-kadang ditemukan di Bumi
sebagai mineral perak asli. Simbol kimia adalah Ag, kata Latin Argentum. Silver
memiliki kilau, terang metalik, dan ketika tak bernoda, berwarna putih. Perak
ditemukan dengan sejumlah unsur yang berbeda untuk membentuk berbagai mineral
dan bijih. Hal ini juga ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil (trace) dalam emas, seng, timah dan bijih
tembaga.
Sebagai mineral, perak mengkristal dalam sistem (isometrik)
kubik. Jarang membentuk kristal. Biasanya ditemukan sebagai lembaran tipis atau kabel yang
panjang. Perak agak lunak dengan kekerasan 2 sampai 3 skala Mohs. Seperti emas,
mudah ditempa yang berarti dapat ditempa menjadi lembaran tipis. Hal ini juga
ulet, yang berarti dapat ditarik menjadi kawat.
Seperti
halnya dengan emas; perak dalam berdiri sendiri sebagai unsur tinggal sebagai
perak alam (native silver) dan berupa
mineral-mineral ikatan. Mineral-mineral pembawa yang komersil ialah :
¨
Native Silver atau perak alam (kadar 100 %)
¨
Ikatan Sulfida
Argentit
(Ag2S); kadar 87% Ag.
Stromecrite
(CuAgS); kadar 49 - 53%.
¨
Sulfosalts atau gram-garam sulfo
Polibasit
(Ag,Cu)16Sb2S11 ; kadar 61 - 74% Ag
Pearccit
Ag16As12S11; kadar 57 - 77% Ag
Pyrargyrit
atau ruby gelap, (Ag3SbS3); kadar 60 - 61 Ag
Proustit
atau ruby terang,(Ag3AsS3) kadarnya 64 - 65% Ag
Tetrahedrit
atau freibergit Kadar berasosiasi 0 - 7% Ag
Tennantit
(Cu1Fe1Ag)12As4S13 ;
kadar 0 - 4% Ag
Stephanit
(Ag5Sb4) kadar 68 - 69% Ag
¨
Mineral Klorid
Cerargeyrit
(AgCl), kadar 67 - 75% Ag
¨
Sebagai Tellurida
Silvanit
(Ag1An)Te2; kadar 9 - 14% Ag
Hassit
(Ag2Te); kadar 59 - 63% Ag
Petzit
(Ag3AnTe2) kadar 41- 45% Ag
Perak
biasanya berasosiasi dengan logam-logam dasar, misalnya tembaga, zing dan
timbal; dengan kadar yang sangat bervariasi dari kadar rendah sampai yang
berkadar tinggi. Perak yang dihasilkan di dunia kebanyakan berasal dari cebakan
hydrothermal type fissure filling. Perak yang dihasilkan di Indonesia pada umumnya terdapat
atau dihasilkan bersama-sama dengan emas, karenanya lebih dikenal dengan bijih
emas dan perak. Oleh karena itu tempat perak dihasilkan dan cadangan-cadangan
perak di Indonesia
yaitu sama dengan emas. Walau pada kenyataannya hasil peraknya jauh lebih besar
bila dibandingkan dengan hasil emasnya. Oleh karena itu harga emas jauh lebih
mahal.
Produksi jenis bahan tambang perak Indonesia pada tahun
2005 sampai 2009 tertera pada Tabel 1. dan Tabel 2.
Tabel
1. Produksi jenis bahan tambang
perak, 2005-2009
Jenis
|
Satuan
|
2005
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
Perak
|
kg
|
326 993
|
270 631
|
268 967
|
224 163
|
326 773
|
Tabel 2. Produksi,
konsumsi, eksport dan import perak tahun 2003 - 1997
2003
|
2002
|
2001
|
2000
|
1999
|
1998
|
1997
|
||
Production,
tons
|
||||||||
Consumption,
tons
|
||||||||
Export,
tons
|
||||||||
Import,
tons
|
||||||||
Sumber
: Data Pertambangan Mineral dan Batubara, www.tekmira.esdm.go.id
2.
Nama
Perak telah dikenal dan digunakan sejak zaman kuno. Bukti di
Asia Kecil menunjukkan bahwa orang-orang memisahkan perak dari timah selama
3000 lalu sebagai SM Seperti emas, itu adalah logam berharga, baik untuk
keindahan dan kegunaan.
Perak bernama dari Inggris Kuno (Anglo-Saxon) asal kata seolfer.
Nama ini berhubungan dengan kata Silber Jerman dan zilfer kata Belanda.
Sebuah nama Latin awal untuk mineral ini adalah Luna yang
berarti bulan, kiasan untuk mencolok berkilau dan cerah.
3.
Sifat Fisik
Perak
- Ag
Sistem kristal : Isometrik
Belahan : Tidak ada
Kekerasan : 2,5
- 3
BD : 10,5
Kilap : Logam
Warna : Putih
Gores : Putih
Optik : Opak, isotrop
Terdapatnya : Di
dalam zona-zona oksidasi dari endapan-endapan bijih. Terbentuk karena proses
hidrotermal.
4.
Kegunaan
Perak
pada zaman dahulu digunakan untuk uang. Tetapi hingga kini perak masih tetap
bertahan sebagai perhiasan. Disamping itu, sebagian kecil perak juga digunakan
untuk membuat campuran-campuran logam (alloy), solder perak fotografi, di dalam
industri kimia, untuk obat-obatan, alat-alat listrik, keramik, high efficiency,
batteries pada zet dan peluru kendali, kamera televisi, alat-alat presisi (scientific instrument).
Digunakan dalam fotografi,
perhiasan, dalam elektronik karena konduktivitas yang sangat tinggi, sebagai
mata uang. Biasanya dalam beberapa
bentuk paduan, dalam melapisan drum dan peralatan lainnya untuk kapal reaksi
kimia, destilasi air, katalis dalam pembuatan etilen , cermin, konduktor
listrik, baterai, plating perak, sendok garpu meja, gigi, peralatan medis,
ilmiah, kontak listrik, logam bantalan, gulungan magnet, brazing paduan,
solder. Perak ditambang di sekitar 56 negara.
5.
Penyebaran
Berdasarkan
hasil penyelidikan endapan-endapan yang mengandung bijih perak di Indonesia
dapat di lihat pada Tabel 3. Endapan atau yang mengandung bijih perak di
Indonesia seperti yang terdapat di daerah-daerah penyebaran bijih emas dan
tembaga karena di alam ke tiga unsur tersebut selalu bersama-sama.
Tabel 3.
Lokasi keterdapatan unsur perak
Provinsi
|
Lokasi
|
Banten
|
Cikondang, Ciwangu, G. Cari, Cirotan, Cipangleseran, Cipicung, Cikotok, Cikidang, G. Endut, Lepas Pantai
Bayah, Cibaliung, Padarincang
|
Jawa Barat
|
Tasikmalaya, Bogor
|
Papua
|
Mimika, Peg. Lemaire
|
Sumber : Dari berbagai sumber
6.
Daftar
Acuan
Undang-Undang
Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing.
Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan.
Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang
Nomor 4
Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah
Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah
Pertambangan.
Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan
Mineral dan Batubara.
Keputusan Presiden
Keputusan
Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.
Peraturan Menteri
Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi
Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 24 Tahun 2009 tentang Panduan Penilaian
Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Buku, Majalah, Peta
Asisten
Deputi Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan, 2007, Panduan Penilaian AMDAL atau
UKL/UPL untuk Kegiatan Pembangunan Perumahan, Kementerian Negara Lingkungan
Hidup.
Atmawinata,
S., H.Z. Habidin, 1991, Geologi Lembar Ujung Kulon, Jawa, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi.
Battay, M.H.,
1972, Mineralogy For Student, Longman Group Ltd.
Departemen
Pertambangan, 1969, Bahan Galian Indonesia.
Departemen
Pertambangan dan Energi, 1989, Buku Laporan Tahunan Pertambangan, Departemen
Pertambangan dan Energi.
Direktorat Pertambangan, 1969, Bahan
Galian Indonesia, Departemen Pertambangan.
Eneste, Pamusuk, 2009,
Buku Pintar Penyuting Naskah, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Graha, D.S.,
1987, Batuan dan Mineral, PT. Nova, Bandung.
……......, 1994, Bahan Galian Indonesia, Unpub.
..........., 2001, Daya Dukung Alam Banten Dalam Pembangunan, Koran Fajar
Banten, Banten.
……....., 2003, Potensi Bahan Galian di Banten Selatan, Majalah Menara
Banten, Banten.
……....., 2004, Ketersedianya Sumberdaya Alam Di Masa Datang, Koran Fajar
Banten, Banten.
..........,
2004, Ketersedianya
Sumberdaya Alam Di Masa Datang, Koran Fajar Banten, Banten.
.........., 2011, Kisi Kisi Pertambangan,
Unpub.
Hurlburt, C.S., 1971, Dana’s Manual of
Mineralogy, Eignteenth Ed., John Wiley and Sons.
Madjadipoera, T., 1990, Bahan Galian
Industri Indonesia, Direktorat Sumberdaya Mineral.
Middlemost,
E.A.K., 1985, Magmas and Magmatic Rocks, Longman Group Ltd.
Rusmana, E.,
K. Suwitodirdjo, Suharsono, 1991, Geologi Lembar Serang, Jawa, Pusat Penelitian
dan Pengembangan Geologi.
Santosa, S.,
1991, Geologi Lembar Anyer, Jawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Sanusi, B., 1984, Mengenal Hasil
Tambang Indonesia, PT Bina Aksara, Jakarta.
Sudana, D.,
S. Santosa, 1992, Geologi Lembar
Cikarang, Jawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Suhala, S.,
M. Arifin (Ed.), 1997, Bahan Galian Industri, Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Mineral.
Sujatmiko, S.
Santosa, 1992, Geologi Lembar Leuwidamar, Jawa, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi.
Internet
http://www.aspindo-imsa.or.id/berita/Potensi dan Peluang
http://www.kepriprov.go.id
http://www.mii.org
http://www.tekmira.esdm.go.id
pusatpanduan.com/pdf/konsep-pengelolaan-tambang-berbasis-lingkungan-htmmusi-rawas.go.id/musirawas/images/stories/pdf...
sangat membantu
BalasHapus