Selasa, 29 Mei 2012

Lingkungan Bidang Energi dan Sumber Daya Alam


Lingkungan Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral

Oleh : Doddy Setia Graha

Permasalahan utama yang dihadapi untuk bidang energi dan sumber daya mineral adalah penyediaan energi dimana pertumbuhan konsumsinya selalu meningkat tinggi saat ini sangat tergantung pada minyak bumi. Sementara itu, produksi minyak bumi mengalami penurunan sekitar 5-11% per tahun yang disebabkan oleh menuanya lapangan-lapangan minyak dan tidak adanya penemuan cadangan baru. Hal ini dipicu oleh terjadinya tumpang tindih dalam pemanfaatan lahan dengan kawasan hutan, transmigrasi dan kuasa pertambangan, konflik kebijakan lintas sektor, kurangnya jaminan dan kepastian hukum usaha pertambangan, keterbatasan sumber daya manusia, serta munculnya peraturan daerah yang tidak sejalan dengan Undang-Undang Migas.

Di lain pihak, pengusahaan dan pemanfaatan bahan bakar fosil menimbulkan pencemaran udara oleh emisi gas buang, serta permasalahan sosial, lingkungan dan ekonomi di sekitar tambang. Potensi energi alternatif, terutama energi baru dan terbarukan cukup besar, tetapi pemanfaatannya masih relatif kecil. Kesulitan untuk mengurangi subsidi terhadap bahan bakar minyak juga mengakibatkan terhambatnya perkembangan energi alternatif.

Permasalahan di bidang lingkungan hidup diantaranya perubahan iklim global, meningkatnya laju kerusakan lingkungan, peningkatan pencemaran air, penurunan kualitas udara di kota besar, pencemaran sumber limbah domestik, sulitnya penerapan konsep 3R (reduce, reuse, recycle). Selain itu lemahnya harmonisasi peraturan perundang-undangan lingkungan hidup, rendahnya ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup, belum optimalnya penataan ruang dan lingkungan hidup. Juga rendahnya kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan serta pemberdayaan masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup, lemahnya penerapan standardisasi lingkungan dan kurangnya insentif bagi pembangunan lingkungan. Serta kurangnya ketersediaan data dan informasi di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

Kondisi tersebut diperparah oleh menurunnya tutupan vegetasi di kawasan lindung, hilangnya ekosistem mangrove/tanaman pantai di pesisir. Semakin rusaknya DAS, hilangnya sumber-sumber air dan semakin menurunnya kualitas air sungai dan laut. Dampak langsung yang terlihat nyata merugikan seperti terjadinya bencana kekeringan, banjir dan longsor di berbagai daerah yang menelan korban manusia, merusak/mengganggu fungsi infrastruktur yang sudah terbangun, dan memperburuk akses terhadap air bersih.

Pada akhirnya hal ini akan berpengaruh terhadap kehidupan dan perekonomian masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar