Batuan Beku
Batuan
beku sudah banyak kenal dan juga sering dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari,
dari hal yang sangat sederhana seperti pembuatan jalan sampai ke hal yang
sangat rumit seperti pembuatan gedung yang megah. Hanya sedikit sekali yang
mengetahui asal kejadiannya dari batuan inidan kebanyakan hanya mengetahui cara
dan teknik mempergunakannya dalam kehidupan ini.
Berdasarkan
genesa atau tempat terbentuknya batuan beku dapat dibagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu batuan ekstrusi dan batuan intrusi.
Batuan Ekstrusi
Batuan
ekstrusi terdiri atas semua material yang dikeluarkan dari dalam bumi
kepermukaan baik di daratan maupun di
bawah permukaan laut. Batuan akan mendingin dengan proses sangat cepat,
sebagian berbentuk padat, debu atau
suatu larutan yang kental dan panas, dikenal dengan sebutan lava. Batuan ekstrusi selalu berkaitan
dengan jalur gunungapi yang masih aktif maupun sudah mati.
Hasil
letusan gunungapi aktif dapat menghasilkan debu yang tersebar keluruh tempat
serta terbawa angin, berukuran butir dari kasar sampai sangat halus. Selain
debu dihasilkan pula batuan berbentuk padatan yang bercampur dengan material
beraneka ukuran yang diendapkan dekat dengan pusat kegiatan yang biasanya
dinamakan batuan piroklastik. Percampuran antara batuan yang berukuran besar
dengan lava dan debu vulkanik seingga membentuk agglomerat. Butiran halus
seperti debu dan fragmen batuan membentuk batuan tersendiri, bila ukurannya
bercampur antara ukuran kerikil dengan halus dinamakan tras sedang bila halus
semuanya dinamakan tuf. Selain yang disebut di atas masih ada batuan lain yang
termasuk ke dalam batuan ekstrusi adalah cairan magma yang membeku dekat dengan
permukaan bumi biasanya berbentuk korok,
dike maupun sill.
Batuan Intrusi
Batuan intrusi adalah batuan yang terbentuk jauh di bawah
permukaan bumi yang berasal dari cairan magma dengan proses pembekuannya
berjalan lambat dan perlahan sehingga menghasilkan butiran kristal berukuran
kasar.
Bentuk
dari intrusi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain tubuh pluton memiliki bentuk intrusi yang
tidak beraturan berukuran sangat besar sampai puluhan kolimeter dengan ukuran
kristal sangat kasar sampai mega kristal. Intrusi berbentuk tabular mempunyai
dua bentuk yang berbeda, yaitu dike
(retas) memotong arah lapisan batuan
sedang sill searah lapisan batuan.
Pada
saat ini sebagian batuan intrusi sudah nampak dipermukaan bumi memiliki bentuk
yang khusus secara morfologi serta sangat mudah sekali untuk dikenali.
Munculnya dipermukaan bumi disebabkan oleh proses-proses geologi yang
bekerja seperti pengangkatan yang
kemudian diikuti oleh proses erosi batuan penutupnya pada tahap akhir muncullah
batuan intrisu dipermukaan bumi yang hilang semua batuan penutupnya.
Bentuk tidak beraturan pada
umumnya berbentuk diskordan dan biasanya memiliki bentuk yang jelas di
permukaan bumi. Penampang melintang dari tubuh pluton (intrusi dengan bentuk
tidak beraturan) memperlihatkan bentuk yang sangat besar dan kedalamannya yang
tidak diketahui batasnya. Bentuk tidak beraturan biasanya dimiliki luas oleh
batolit, singkapan di permukaan memiliki luas yang hampir 100 km2.
Sedangkan stok memiliki sifat yang hampir sama dan hanya di ukurnya saja yang
jauh berbeda.
Batuan beku yang telah mengalami
pelapukan ataupun ubahan akan mempunyai komposisi kimia yang berbeda. Karena
itu batuan yang akan dianalisa haruslah batuan yang sangat segar dan belum
mengalami ubahan.
Batuan
Intrusi
|
Batuan
Ekstrusi
|
Granit
Syenit
Diorit
Tonalit
Monsonit
Gabro
|
Riolit
Trahkit
Andesit
Dasit
Latit
Basal
|
Komposisi kimia dari beberapa jenis batuan beku seperti granit, diorit dan gabro yang
terbentuk di dalam bumi, diperlihatkan pada Tabel 1.
Tabel 1.
Komposisi kimia untuk beberapa batuan beku, intrusi.
OKSIDA
|
GRANIT
|
DIORIT
|
GARBO
|
SiO2
TiO2
Al2O3
Fe2O3
FeO
MnO
MgO
CaO
Na2O
K2O
H2O+
P2O5
|
72,08
0,37
13,86
0,86
1,72
0,06
0,52
1,33
3,08
5,46
0,53
0,18
|
51,86
1,50
16,40
2,73
6,97
0,18
6,12
8,40
3,36
1,33
0,80
0,35
|
48,36
1,32
16,84
2,55
7,92
0,18
8,06
11,07
2,26
0,56
0,64
0,24
|
Sumber :
Nockolds, 1954, Average Chemical Compositions of Some Igneous Rocks: Geol. Soc. America Bull. V.65.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar