Marmer
(Batuan Pualam)
Asal Mula Jadi
Oleh : Doddy Setia Graha
Dalam istilah dagang
(umum) marmer adalah segala jenis batuan yang apabila digosok (dipoles) menjadi
mengkilap, batuannya bisa berupa batugamping, marmer (marble), basal, granit,
dan sebagainya.
Marmer (batu pualam)
merupakan hasil metamorfosa dari batu kapur. Rekristalisasi terjadi karena suhu
dan tekanan. Srukturnya kompak, gugusan kristalnya sama dan halus sampai agak
kasar, sebagai variasi dari batu kapur. Batu pualam putih di hasilkan dari
metamorfosa batu kapur murni dan batu kapur dolomit. Sedangkan batu pualam yang
berwarna berasal dari metamorfosa batu kapur tidak murni. Distribusi warnanya
tergantung dari alam dan inpuritis yang dikandungnya. Adapun variasi dari batu
pualam yaitu : Statuary marble (fine
texture) bersih putih; Architectural marble, warna texture, mutu dan kekuatannya bagus; Ornamental marble yang warnanya indah;
Onix marble jernih yang terdiri dari organik dan kalsit; Cipolin marble yang banyak mengandung mika dan talk; Ruin marble teksturnya halus dan seginya
tak teratur; Breccia marble yang
teksturnya besar-besar persegi-persegi; Shell
marble yang terdiri dari fosil-fosil.
Marmer dalam istilah
geologi ialah batugamping atau dolomit yang mengalami metamorfosa kontak
ataupun regional. Batugamping atau dolomit bila diterobos batuan beku maka akan
terjadi perubahan fisik yang berupa penghabluran mineral kalsit atau dolomit
deng tekstur gula pasir (sacharoidal tecture) dan membentuk marmer. Oleh karena
itu marmer tersusun terutama oleh kalsit atau dolomit. Hineral-mineral lain
sebagai pengikat atau pengotor antara lain kuarsa, grafit, hematit, limonit,
pirit, mika klorit, tremolit, wolastonit, diopsit dan horonblende, meskipun
dalam jumlah kecil (dapat mempengaruhi warna dan mutu marmer).
Pada umumnya marmer
murni berwarna putih mengkilap, sedangkan warna-warna lain tergantung kepada
mineral pengotor yang terkandung di dalamnya seperti abu-abu muda sampai hitam
karena adanya mineral grafit, hijau karena adanya mineral klorit, merah muda
sampai merah karena adanya limonit.
Di Indonesia pualam
atau marmer ditemukan di beberapa tempat dan berumur Messozoikum atau Tersier.
Terjadinya karena sebagai hasil pemalihan batugamping karena suhu dan tekanan,
atau karena kedua-duanya.
Usaha pengalian pualam
yang paling tua terdapat di daerah Tulungagung, Jawa Timur, yang dimulai pada
tahun 1961 sebagai Industri Marmer Indonesia Tulungagung (Persero). Produksi
utama berbentukan pualam lempengan yang diberikan nama Marmer Kawi, Marmer
Bromo dan Marmer Kelut. Pembagian jenis itu berdasarkan warna dan sifat batuan.
Di Indonesia pualam
atau marmer ditemukan di beberapa tempat dan berumur Mesozoikum atau Tersier.
Terjadinya sebagai hasil pemalihan batugamping karena suhu dan tekanan, atau
karena kedua-duanya.
Usaha penggalian pualam
yang paling tua terdapat di daerah Tulungagung, Jawa Timur. Yang dimulai pada
tahun 1961 sebagai Industri Marmer Indonesia Tulungagung (Persero). Produksi
utama berbentuk pualam lempengan yang diberikan nama Marmer Kawi, Marmer Bromo
dan Marmer Kelut. Pembagian jenis itu berdasarkan warna dan sifat batuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar