Batuan
Sedimen Detritus (Klastik)
Oleh : Doddy Setia Graha
Batuan sedimen ini
diendapan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian
ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut
berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk di lingkungan darat atau di
lingkungan air (laut).
Batuan yang berukuran
besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunungapi
dan diendapkan di lingkungan air seperti sungai, danau, atau laut. Batuan
konglomerat biasanya diendapkan di lingkungan sungai dan batuan batupasir dapat
terjadi di lingkungan laut, sungai, danau maupun delta. Semua batuan tersebut
di atas termasuk ke dalam golongan
detritus kasar, sedangkan golongan
detritus halus terdiri dari batu lanau, serpih, batulempung dan napal.
Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya diendapkan di lingkungan laut
dari laut dangkal sampai laut dalam.
Batuan Sedimen Evaporit
Batuan Sedimen Evaporit
Proses untuk terjadinya
batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan kimia yang cukup pekat.
Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup,
sehingga sangat memungkinkan selalu terjadi pengayaan unsur-unsur tertentu.
Suatu contoh adalah larutan garam yang akan semakin pekat apabila lingkungannya
berupa danau yang tidak ada saluran pembuangan. Dan faktor yang penting juga
adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari larutan
tersebut. Batuan-batuan yang termasuk ke dalam golongan ini adalah gip,
anhidrit, batugaram, dan lain-lainnya.
Batuan Sedimen Batubara
Batuan sedimen ini
terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu tumbuh-tumbuhan. Dimana sewaktu
tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebal di
atasnya sehingga tidak memungkinkan untuk terjadinya pelapukan. Lingkungan
terbentuknya batubara adalah khusus sekali, dan harus memiliki banyak sekali
tumbuhan sehingga kalau tumbuhan itu mati atau tumbang tertumpuk menjadi satu
di tempat tersebut.
Batuan Sedimen Silika
Batuan ini terdiri dari
rijang (chert), radiolaria dan tanah diatomea. Proses terbentuknya batuan ini
adalah gabungan antara proses organik seperti radiolaria atau diatom dan proses
kimiawi untuk lebih menyempurnakannya.
Batuan Sedimen Karbonat
Batuan ini sudah umum
sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, alga, foraminifera atau
lainnya yang bercangkang kapur. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan
rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan diendapkan di suatu
tempat. Proses pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoral sampai neritik,
sedangkan proses kedua diendapkan pada laut neritik sampai bahtial. Jenis
batuan karbonat ini banyak sekali jenisnya tergantung dari material penyusunya,
suatu contoh batu gamping terumbu terbentuk karena batuan tersebut disusun oleh
material terumbu koral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar