Minggu, 16 September 2012

PASIR KUARSA


Pasir Kuarsa
Oleh :
Doddy Setia Graha

Alamat :
Jl. Tb Suwandi Ciracas
Mahar Regency E No. 6, Ciracas, Serang, BANTEN, 42116
HP 0817799567


SARI

Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama, seperti kuarsa dan feldspar. Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau laut.
Pasir kuarsa, terutama digunakan dalam industri gelas, optik, keramik dan abrasif. Pasir kuarsa tanpa semen dipergunakan sebagai dasar atau bahan tambahan pada pembuatan jalan tol dan airport, juga untuk pembuatan jalan raya, bahan bangunan dan aspal.
Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung

1.     Asal Mula Jadi
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan.
Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama, seperti kuarsa dan feldspar. Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau laut.
Pasir kuarsa di Indonesia lebih dikenal dengan nama pasir putih karena terdiri dari yang berwarna putih. Pasir kuarsa adalah endapan letakan (placer/aluvial) terjadi dari hasil pelapukan batuan yang banyak mengandung mineral-mineral kuarsa (SiO2) selanjutnya mengalami transportasi alam, terbawa oleh media trasportasi (air/es) yang kemudian terendapkan dan terakmulasi di cekungan-cekungan (danau, pantai dan lain-lain). Kristal kuarsa yang asli di alam karena kekerasannya, tahan terhadap asam maupun basa.
Sebagai endapan letakan (placer) pasir kuarsa dapat berupa material-material yang lepas-lepas sebagai pasir, dan dapat pula terus mengalami suatu proses selanjutnya ialah terkonsolidasi menjadi batupasir dengan kandungan silika yang tinggi, misalnya protokuarsit (75- 95 % kuarsa) dan orthokuarsit (>95 % kuarsa)
Pasir kuarsa letakan di Banten merupakan pasir kuarsa lepas yang umumnya berasosiasi dengan endapan aluvial. Pasir kuarsa jenis ini karena rombakan batuan asal seperti granit, granodiorit dan dasit, atau batupasir kuarsa yamg berumur lebih tua.

2.      Sifat Fisik dan Kimia
Butiran Pasir Kuarsa
Kekerasan                   : 7,0
Berat jenis                   : 2,60 - 2,66
Warna                              : Putih, bening atau warna lain bergantung kepada senyawa pengotorannya; misalnya, warna kuning mengandung Fe-oksida, warna merah mengandung Cu-oksida.T
Goresan                       : Putih
Kilap                            : Vitrious/kaca
Belahan                       : Tidak ada
Pecahan                      : Conchoidal
Titik lebur                    : 1715 °C

Analisa kimia pasir kuarsa menghasilkan :
UNSUR
PORSEN (%)
SiO2
65,00 – 96,68
Fe2O3
0,07  - 4,00
A12O3
0,71 – 7,18
K2O
0,09 – 0,36
Na2O
0,02 - 0,36
MgO
0,01 – 0,08


3.     Kegunaan
Data produksi, konsumsi, eksport dan import tahun 2003 – 1997 (Tabel 1.). Kebutuhan akan pasir kuarsa selalu meningkat setiap tahunnya tetapi kebutuhan ini masih dapat dipenuhi dari hasil produksi tambang itu sendiri.
Tabel 1. Produksi, Konsumsi, Eksport dan Import tahun 2003 - 1997
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
Production, tons
Consumption, tons
Export, tons
Import, tons
Sumber : Data Pertambangan Mineral dan Batubara, www.tekmira.esdm.go.id

Pasir kuarsa, terutama digunakan dalam industri gelas, optik, keramik dan abrasif. Pasir kuarsa tanpa semen dipergunakan sebagai dasar atau bahan tambahan pada pembuatan jalan tol dan airport, juga untuk pembuatan jalan raya, bahan bangunan dan aspal.
Pasir standar untuk menguji semen portland dan fly harus digunakan pasir kwarsa alam. Berbentuk ulat, bersih, keras, serta memenuhi ketentuan tersebut di bawah ini :   
¨      Kadar silika (SiO2); minimum 95,0 %
¨      Kadar silika (SiO2); yang larut dalam HCI maksimum 0,25 %
¨      Kadar zat organik, dibanding dengan standar warna: lebih jernih dari warna standar
¨      Kadar lumpur : 0,0 %
¨      Susunan butir, antara lobang 1,2 dan 0,6 mm, jumlahnya  100 ± 2 %
Peranan pasir kuarsa dalam kegiatan pengecoran besi sangat penting. Pada umumnya cetakan benda tuang terbuat dari pasir dengan pengikat lempung atau bentonit. Pasir kuarsa harus mempunyai sifat mampu membnetuk dengan kekuatan, susunan kimia dan sebaran ukuran besar butir yang cocok. Keadaan ini sangat penting untuk menghindari cacat tuang. Selain itu pasir kuarsa juga penting untuk industri kimia, industri cat, abrasive, refractories, mineral fillers (bahan pengisis), industri keramik (gelas, lembar kaca dan sebagainya). Proses metalurgi sebagai flux.
Pasir kuarsa yang membantu (sandstone) digunakan orang untuk bahan batu asah atau biasa lebih dikenal dengan gerinda.

4.     Penyebaran
Pasir kuarsa di Indonesia pada umumnya terdapat sebagai endapan sedimen. Asalnya dari perombakan bahan yang mengandung silicon dioksida (kuarsa) seperti granit, porfir granit, riolit dan granodiorit. Di alam, butiran pasir kuarsa Indonesia pada umumnya tercampur dengan lempung, feldspar, magnetit, ilmenit, limonit, pirite, mika/gabungan mineral, biotit, horenblenda, zirkon dan bahan organik dari tetumbuhan dan sebagainya. Karena terbawa air, maka buturan pasir menjadi makin halus yang berarti menjadi lebih murni.
Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung (Tabel 2.). Endapan pasir kuarsa jenis ini di Banten terdapat di daerah Bayah, Panggarangan dan Banjarsari.  Endapan yang terdapat di daerah-daerah itu mempunyai mutu kimia cukup baik, maupun pemilahan cukup seragam. Hal ini dapat memenuhi berbagai industri olahan pasir kuarsa.

Tabel 2. Lokasi pasir kuarsa diberbagai daerah di Indonesia
Provinsi
Lokasi
Bangka Belitung
Dendang, Gantung, Kelapa Kampit, Manggar, Membalong, Tanjung Pandan, Sijuk, Keleka Usang, Tanjung Binga, Penyu, Tanjung Batu, Kampung Baru, Tanjung Empat, Jebut , Tanjung Pengusuk, Ps. Padi, Toboali, Tanjung Bunga,
Riau
Pawan, Sungai Harapan, Lubuk Bendahara, Kabun, Tanjung Medan
Bengkulu
Krui
Kepulaun Riau
Trikora, P. Karimun, P. Kundur, P. Singkep, P. Lingga
Lampung
Sungai Pedada, Sungai Bujuk, Benil, Batu Ampar, Panaragan Menggala, Teluk Dalam Ilir, Terbanggi Mulya, Buyut Ilir, Subing Karya, Gunung Sugih,  Komering Agung,  Komering Putih,  Fajar Bulan,  Pamanggilan, Negeri Bumi Ilir, Bumi Aji, Negeri Bumi Udik, Padangratu, Negeri Kepayungan, Purwerejo, Labuan Ratu, Sumur Kucing, Sukorahayu, Mergosari, Desa Bardasuka, Wates, Padang Cermin
Sumatera Selatan
Penyandingan, Lebung Gajah, Bukit Tujuh, Sungai Pasir, Muara Burnai
Sumatera Utara
Tanjung Simalungun
Sumatera Barat
Kota Baru, Karuaso, Singkarak, Pelangki, Tarusan
DI Aceh
Sawang, Samadua, Desa Kampung Baru, Desa Lae Balno, Desa Singkohor, Desa Bulu Sema, Desa Pulo Sarok, Desa Pulau Balai, Desa Lantik, Desa Dihit, Pantai Lhoknga, Pantai Lhokkruet, Pantai Calang, Rampelan, Rikit Gaib, Lawe, Pantai Tapaktuan
Banten
Pasung, Bayah, Panggarangan, Banjarsari, Cidikit, Cimarga, Nameng, Cileles, Mekarjaya
Jawa Barat
Cianjur, Tasikmalaya, Cimenteng, Bogor, Cibitung, Bekasi
Jawa Tengah
Luk Ulo, Sigugur, Beji, Baturetno
Jawa Timur
Sambiroto, Pamotan, Kragan, Ngandang, Pt. Muntosa, Jatiroto, Tambakboyo, Nusabarung, Bangkalan, Sumenep, P. Bawean
Sulawesi Selatan
Sungai Masamba, Sungai Radda, Desa Marobo, Bulu lane, Camba
Kalimantan Barat
Nanga Pinoh, Nanga Ella Hilir, Sungai Birang, Desa Ambarang, Desa Meranti, Maengkok Sei Jotang, Desa Pandan Sembuat, Desa Balai Sebut, Desa Tanap, Sei Saeh, Sambas, Mandor, Kembayan, Tayan, Muko, Binuang, Liang Anggang, Batahan, Takisung
Kalimantan Tengah
Talian Kereng, Banut Kelanaman, Buntut Bali, Manduing Lama, Bengkuang, Tewangrangkang, Seikeruh, Sambadanum, Petak Puti, Mirah Kelanaman, Seruyan
Kalimantan Timur
Longiram, Borong, Tonggok, Kuara
Maluku Utara
Desa Wailau, Tabona, Wailomoto
Papua Barat
Bagian timur P. Salawati, Distrik Wasior Utara, P. Maransabadi, Desa Barma, Kampung Jagiro, Teminabuan
Papua
Wamena
            Sumber : Dari berbagai sumber

1.                 Daftar Acuan
Atmawinata, S., H.Z. Habidin, 1991, Geologi Lembar Ujung Kulon, Jawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Bahar, N., Latif, N.A.,  2002, Kusdarto, Arifin D., Inventarisasi Dan Evaluasi Mineral Non Logam Di Kabupaten Gorontalo Dan Boalemo Provinsi Gorontalo. Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung.
Bates, R.L., 1969, Geology of the Industrial Rocks and Minerals, Dover Pub. Inc.
Battay, M.H., 1972, Mineralogy For Student, Longman Group Ltd.
Departemen Pertambangan, 1969, Bahan Galian Indonesia.
Eneste, Pamusuk, 2009, Buku Pintar Penyuting Naskah, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Gillan, C., 1982, Metamorphic Geology: An Introduction to Tectonic and Metamorphic Processes, George Allen & Unwin.
Graha, D.S., 1987, Batuan dan Mineral, PT. Nova, Bandung.
……......, 1994, Bahan Galian Indonesia, Unpub.
……......, 1994, Bumi Unsur dan Material Penyusunnya, Unpub.
..........., 2001, Daya Dukung Alam Banten Dalam Pembangunan, Koran Fajar Banten, Banten.
……....., 2003, Potensi Bahan Galian di Banten Selatan, Majalah Menara Banten, Banten.
……....., 2004, Ketersedianya Sumberdaya Alam Di Masa Datang, Koran Fajar Banten, Banten.
.........., 2011, Kisi Kisi Pertambangan, Unpub.
Halim, S., Harahap, I.A.,  Sukmawan, 2005, Inventarisasi Dan Evaluasi Mineral Non Logam Kabupaten Sumbawa Barat Dan Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung.
Halim, A.S., Muksin, I., Bakkara, J., 2006, Inventarisasi Dan Penyelidikan Mineral Non Logam Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua.  Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.
Hurlburt, C.S., 1971, Dana’s Manual of Mineralogy, Eignteenth Ed., John Wiley and Sons.
Kaelani M.S., Sutisna T., Muksin I., Kusumah T., Inventarisasi Dan Evaluasi Mineral Non Logam di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan Dan Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung.
Madjadipoera, T., 1990, Bahan Galian Industri Indonesia, Direktorat Sumberdaya Mineral.
Middlemost, E.A.K., 1985, Magmas and Magmatic Rocks, Longman Group Ltd.
Priyono, S.,   Labaik, G.,  Abdullah, S.,  Kusumah, T.T.,  Susilo, H., Jajah, 2005, Inventarisasi   Dan   Evaluasi   Mineral   Non   Logam Daerah  Kabupaten  Sinjai  Dan  Bone,  Provinsi   Sulawesi  Selatan. Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung. 
Priyono, S.,  Bahar, N.,  Labaik, G.,  Mudjahar,  Arifin, D.,  Susilo H., 2006, Inventarisasi  Dan  Evaluasi  Mineral  Non  Logam Di  Daerah  Kabupaten  Buru  Dan  Kabupaten  Seram  Bagian  Barat Provinsi  Maluku Utara. Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung. 
Priyono, S.,   Labaik, G.,  Abdullah, S.,  Kusumah, T.T.,  Susilo, H., Jajah, 2005, Inventarisasi   Dan   Evaluasi   Mineral   Non   Logam Daerah  Kabupaten  Sinjai  Dan  Bone,  Provinsi   Sulawesi  Selatan. Provinsi Lampung Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung.
Raja, M., 2006, Inventarisasi Dan Evaluasi Bahan Galian Non Logam Daerah Kabupaten Nias Dan Nias Selatan. Provinsi Sumatera Utara.  Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.
………., 2006, Inventarisasi dan Penyelidikan Bahan Galian Non Logam di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Irian Jaya Barat.  Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.
Rusmana, E., K. Suwitodirdjo, Suharsono, 1991, Geologi Lembar Serang, Jawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Santosa, S., 1991, Geologi Lembar Anyer, Jawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Sanusi, B., 1984, Mengenal Hasil Tambang Indonesia, PT Bina Aksara, Jakarta.
Sudana, D., S. Santosa,  1992, Geologi Lembar Cikarang, Jawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Suhala, S., M. Arifin (Ed.), 1997, Bahan Galian Industri, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral.
Sujatmiko, S. Santosa, 1992, Geologi Lembar Leuwidamar, Jawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Sukmawardany, R., Adrian, Z., Bahar, N., 2004, Inventarisasi Dan Evaluasi Mineral Non Logam Di Daerah Kabupaten Majene Dan Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung.
Supardan, K.M., Sutandi, A., 2006, Inventarisasi Dan Evaluasi Bahan Galian Non Logam Di Kabupaten Musi Rawas Dan Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.  Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.
Supardan K.M., Sukmawan, Sutandi A., 2006, Inventarisasi Dan Evaluasi Bahan Galian Non Logam Di Kabupaten Lampung Tengah Dan Lampung Timur, Provinsi Lampung. Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.
Standar : Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Sk SNI-04-1989-F), Departemen Pekerjaan Umum.
Tarsis, A. D., 2006, Inventarisasi Batubara Di Daerah Kabupaten Jayapura Provinsi Papua. w Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.
.…..., 2006, Inventarisasi Batubara Di Daerah Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.
Turkandi, T., Sidarto, D.D. Agustyanto, M.M. Purbo Hadiwidjojo, 1992, Geologi Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu, Jawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Yusuf A.F., Aswan I., Halim S., Inventarisasi Dan Penyelidikan Bahan Galian Non Logam Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung.
Zulfikar, Zainith, A., Sulaeman, A.S., 2005, Inventarisasi Dan Evaluasi Mineral Non Logam Kabupaten Rokan Hulu Dan Rokan Hilir, Provinsi Riau.  Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung.
 Priyono, S., Latif, N.A., Tandjung, S.A.W., Inventarisasi  Dan  Evaluasi  Mineral  Non  Logam  Di  Kabupaten Pangkajene  Kepulauan  Dan  Kabupaten   Barru, Provinsi  Sulawesi  Selatan. Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung.

Internet 
http://www.mii.org

3 komentar:

  1. apakah punya data untuk konsumsi dan produksi tahun 2010-2012??

    BalasHapus
  2. ada yg jual material zircon khusus yg dari Bangka...
    sy berminat membeli.
    kalau ada Hub. WA sy; Ardi -
    082244445711

    BalasHapus
  3. Apa ada perusahaan yang berminat kerja sama soal kuarsa? Kami ada kuarsa kemurnian tinggi di australia 2 juta ton. Silakan hub kami 085738457500.thanks you

    BalasHapus